Berkali-kali sudah saya buka dashboard Blogger, mengklik new entry, pun menuliskan beberapa kalimat di kotak putih di layar itu, tetapi berkali-kali pula saya hanya mengklik save sambil berlalu melakukan hal-hal lain di dunia maya.
Ya... saya memang semalas itu, tidak usah heran.
Padahal banyak hal-hal penting sedang terjadi dalam hidup saya. Mungkin. Sebutlah, kegiatan Capacity Building, Yudisium, dan tentu saja, segel terakhir sebagai seseorang yang mengakhiri status mahasiswa: Wisuda.
Horee saya sudah bukan mahasiswa lagi! -- meski bingung mesti senang atau sedih. Pidato Menteri Keuangan--yang diwakili oleh Sekjen--waktu wisuda kemarin serasa menggugurkan euforia wisuda yang menurut saya memang sejak awal tidak terlalu gimana-gimana karena ada beberapa masalah yang cukup vital dalam pelaksanaannya.
Ah, intinya... secara teknis, status saya sekarang adalah pengangguran. Walaupun saya lebih suka menyebutnya liburan, ya.
Beginilah saya sehari-hari, akhirnya. Yap; looking cute, typing on the keyboard. *dilempar batu*
Setelah memberes-beresi kamar kost-an (menghasilkan satu kardus berisi buku dan pernak-pernik entah apa, satu kardus lagi berisi pakaian, satu koper besar yang menghabiskan jatah bagasi pesawat, dan sejuta benda lain yang masih saya tinggalkan di kamar), akhirnya saya pun pulang. Disambut Papa dan Mama yang menjemput di sela jam istirahat siang, masih dengan pakaian kantor lengkap. Saya pun berlari keluar dari bandara, memeluk mereka, pura-pura lupa bahwa pakaian saya sempat ketumpahan sup ayam.
Pontianak tidak panas waktu musim hujan. Cuma, ya, hujan. Hujan terus sepanjang hari, sampai-sampai saya tidak bisa keluar ke mana-mana, hanya tidur tertelungkup di atas kasur di samping jendela, bermain dengan laptop saya sampai dia bunyi-bunyi lalu mati sendiri. Iya, parah. Kalau sudah begitu, saya bereksperimen di dapur, menggunakan bahan-bahan yang ada di kulkas dan ujung-ujungnya cuma saya yang berani makan sendiri. Hujan juga pernah menjebak saya di mall, saat saya sedang membeli kado untuk Papa dan seorang teman, membuat saya menjadi anak hilang yang keliling-keliling mall menenteng belanjaan sendirian--masih untung tidak diculik om-om tak dikenal. (sok imut)
Tuh, kan, random. Saya memang makin kehilangan arah tujuan tulisan saya. Mungkin karena faktor malas tadi; banyak hal yang ingin diceritakan, tetapi untuk mengingat dan menuliskannya rasanya malas sekali. Entah saya ini kekurangan vitamin atau apa, sampai bisa jadi semalas ini. Tulisan ini saja saya buat karena tadi saya sedang kesal sama seseorang. Dan seperti biasa, menulis selalu bisa menjadi pelarian.
yang penting pas nulis jangan tersesat dan tak tau arah pulang ya.. :p
ReplyDeletehaha iya, berasa butiran debu ,___,
Deletesalam kenal mikochin, menulislah seperti yang kamu mau, inikan blog kamu, kamu yang menentukan aturannya :)
ReplyDeletesalam kenal, hani :)
Deletehaha yaa, saya selalu menulis yang saya mau, tapi keberadaan pembaca membuat saya membatasi diri untuk menulis sesuatu yang terlalu random xD