Friday, February 11, 2011

#5 Aku Rindu

Rasanya sudah bertahun-tahun kita tidak bertemu meski aku sadar sebenarnya kita baru melewatkan beberapa minggu. Aku rindu. Rindu yang teramat dalam; aku butuh kamu.

Ada yang tidak sama setiap kali aku membuka mata di pagi hari. Tidak ada pelukanmu, tidak ada aromamu, tidak ada sapaanmu, tidak ada kamu, tidak ada semangatku.
Tidak ada geliat kecil yang terasa di tempat tidur saat kamu bangun dari tidurmu sepanjang malam.
Tidak ada yang hangat saat aku merasa kedinginan.

Kini aku menghabiskan sarapanku sendirian, tidak ada kamu, tidak ada yang membantuku menghabiskan segelas susu dan potongan kuning telur yang tidak kusukai.

Saat aku lelah setelah seharian menghabiskan berjam-jam duduk di depan komputer kantor, tidak ada kamu yang menyambutku di depan pintu, memanggilku mesra dan mengajak makan bersama.

Tidak ada kamu yang setia menemaniku menghabiskan malam menonton serial Korea yang membutuhkan banyak-banyak tisu untuk menghapus air mataku.

Tidak ada kamu yang tidur di pangkuanku saat mulai bosan diam di depan televisi, menungguiku bosan dengan alur cerita berliku itu lalu hingga aku menguap mengantuk dan beranjak ke kamar.

Saat aku akan tidur, aku tidak bisa mendengar deru napasmu yang sudah duluan terlelap. Lagu Nina Bobo ku hilang; aku insomnia sejak saat itu.

Karena itu aku berpikir... aku akan mencari penggantimu. Maafkan aku, bukannya aku tidak mencintaimu, tetapi rasanya terlalu berat untukku menjalani hari-hari selamanya sendirian seperti ini. Mengingatkanku akan kamu, dan itu membunuhku.

Dan tenang saja, aku tidak akan melupakanmu.

Kamu tahu petak bunga lili di taman kecil kita? Ya... tempat di mana aku menguburmu. Indah sekali, dengan bunga-bunga lili putih yang mekar, bunga kesukaanku.

Setiap aku melihat petak itu, aku akan selalu mengingatmu. Mengingat hari-hari yang telah kita lalui bersama, hari-hari berharga yang sayang sekali terlalu sebentar bagiku. Namun bagimu, 7 tahun jelas waktu yang sangat lama.

Hari ini aku akan pergi ke PetShop ditemani salah seorang teman kantorku. Pria tinggi divisi sebelah yang dulu pernah kuceritakan padamu.

Ya, kuharap kamu tidak marah, tapi sudah kuputuskan hari ini aku akan mendapatkan penggantimu... maafkan aku.

Istirahatlah yang tenang di sana, Meowth. Aku akan selalu, selalu, selalu, mencintaimu.

No comments:

Post a Comment

What do you think?