Monday, June 16, 2008

Bayangan Masa Depan

Akhir-akhir ini beberapa pikiran aneh melintas di benakku.
Salah satunya adalah: gimana masa depanku nanti???

Aku nggak bisa ngebayangin aku bakal kayak apa beberapa tahun ke depan. Bener, deh.
Makanya, kadang2 aku berpikir, kayaknya aku bakal mati muda. (yah,aku emang menderita hipokondria*)

Gini deh, aku bisa aja ngebagi siswa-siswa di sekolah jadi beberapa kelompok.
Nah, setelah sekian lama, mari buat daftar.

1. Siswa Akademis.
Dengan nilai akademis di atas rata-rata dan menganut faham nilai delapan puluh adalah menyedihkan, siswa yang masuk golongan ini tinggal bersiap-siap mengajukan PMDK, beasiswa, atau ikut tes ikatan dinas (yang kemungkinan besar bakalan diterima), dan nggak perlu luntang-luntung cari universitas negeri dan belajar mati-matian sampe botak demi SPMB.

2. Siswa Berbakat.
Nilai akademisnya mungkin biasa-biasa saja, namun punya bakat khusus yang mampu membuat daftar nilai di raport hanyalah fana.
Kelak akan menjadi personel band terkenal, penulis best seller, atau pelukis kenamaan.

3. Siswa Rupawan.
Mungkin nilai akademisnya biasa-biasa juga, nggak punya bakat menonjol, tapi punya wajah kualitas sampul majalah.
Lulus SMA ikutan casting dan langsung terjun ke dunia entertainment yang glamour dan bergelimang harta.

4. Siswa Investor.
Tidak punya hal-hal khusus untuk dibanggakan, hanya saja punya orangtua dengan perusahaan yang menggurita.
Menjadi pewaris usaha orangtua dan berpeluang menjadi finalis 10 eksekutif muda paling sukses dan terkenal seantero negara dan diincar makhluk-makhluk lajang se-Indonesia.

5. Siswa Biasa.
Masa depan suram.


Benar-benar kesenjangan sosial.
Misalnya variabelnya kelas XI IPA 1, maka 50% adalah anak tipe 1; 47,5 % tipe 2-4; 2,5% persennya tipe 5.
Si 2,5% yang beruntung itu adalah aku. Siapa lagi, coba?

Aku emang punya masa depan sesuram goa hantu.
Sehancur puing gempa.
Semenyedihkan semburat jingga langit senja.



*jgn mikir yg seram dulu... ini bukan semacam kanker atau apa, tapi penderita hipokondria biasanya yakin bahwa ia memiliki penyakit serius tanpa ada bukti yang objektif (intinya: hiperbola)

No comments:

Post a Comment

What do you think?