Saturday, April 12, 2008

Benkyo Shimasho!*

Siapa sih yang nggak pengen pintar? Kurasa semua orang ingin jadi seseorang yang pintar, yang dikagumi. Banyak alasan untuk itu. Untuk membanggakan ortu, meraih mimpi, menarik perhatian gebetan atau pacar, mengalahkan seseorang, untuk bertahan hidup, bahkan untuk mengejar Toma Ikuta ke Jepang (mm, personal reason).
Sayangnya nggak semua orang dilahirkan dengan kemampuan sekali dengar atau lihat langsung paham dan mengingat semuanya. Ada orang yang berusaha semalam suntuk buat belajar tetap nggak bisa mengalahkan si jenius yang cuma belajar satu jam. Ada juga orang yang punya kemampuan untuk menjadi pintar, tetapi nggak memanfaatkannya dan membiarkan kemampuannya berdebu. Tetapi yang paling kukagumi adalah seseorang yang kemampuan otaknya biasa-biasa saja, tetapi mampu mengalahkan si jenius karena keuletannya.
Aku nggak tau aku masuk tipe yang mana, tapi yang pasti aku nggak mungkin termasuk tipe jenius. Mungkin aku masuk ke tipe "udah bego, males lagi".
Ya, aku juga pengen mencicipi manisnya rasa menjadi seseorang yang pintar, dikagumi, dan disanjung-sanjung karena aktivitas sel-sel kelabuku. Hanya saja, kemampuan otakku sudah menurun jauh dibandingkan dulu, yang mungkin disebabkan karena terlalu banyaknya kandungan MSG dan pengawet buatan serta bahan-bahan kimia lain yang terdapat pada asupan makanan yang kukonsumsi.
Dakara, satu-satunya cara mengembalikan fungsi kerja otak kiriku adalah belajar lebih banyak dari biasa. Duh, bukannya biasanya aku belajar banyak ya, malah aku bisa dikatakan nggak belajar sama sekali. Mm, sebenarnya nggak sama sekali, sih, hanya saja, ya ampun, tebak berapa lama waktu belajar yang kuperlukan sebelum ulangan: di bawah dua jam. Lima belas menit bahkan, untuk biologi. Ya, bagus sekali. Tak heran aku remidi.
Rencanaku adalah belajar secara rutin. Kupikir ini rencana sempurna, kalau saja aku orang yang rajin dan konsisten. Sayangnya aku tidak.
Darimana aku mendapatkan ide ini? Hmm, biar kukutip kata-kata Calvin Coolidge yang terdapat di novel teenlit Confeito:
"Tak ada yang bisa mengalahkan keuletan. Bakat juga tidak; orang berbakat yang tidak pernah sukses adalah hal yang lumrah. Kejeniusan juga tidak; orang pandai yang tidak memperoleh apa-apa sudah nyaris menjadi kata-kata mutiara. Pendidikan juga tidak; dunia sudah penuh dengan penganggur berpendidikan. Keuletan dan keteguhanlah yang paling berkuasa. Slogan 'jangan menyerah' telah dan selalu memecahkan masalah yang dihadapi manusia."
See? Mengalahkan rasa malasku adalah langkah pertama. Selanjutnya aku akan belajar dan terus belajar. Tidak percaya aku akan berhasil? Aku juga tidak. Tapi kita lihat saja.
Berhasil atau tidak itu urusan nanti. Coba saja dulu.


*mari belajar!

No comments:

Post a Comment

What do you think?