Tuesday, April 01, 2014

Stockholm Syndrome #2

Aku tahu bahwa tidak sopan untuk menatap seseorang lebih lama dari tiga detik, tetapi aku tak tahan untuk tidak memperhatikan sepasang mata milik Axel yang sedang fokus menyetir dan memperhatikan jalan. Warnanya hijau. Berkilau cemerlang seperti warna gundu yang sering kumainkan saat masih kecil dulu. 

"Ada apa di wajahku?" tanya Axel, tanpa melirik.

Cepat-cepat kualihkan pandanganku ke jalanan. Langit masih kelabu dan keping salju mulai turun satu-satu. "Apa kau akan membawaku menemui Sam sekarang?"

Ia mengernyit, entah kenapa tampak tak begitu senang. "Kau ingin menemuinya sekarang?"

"Mm, tidak tahu. Maksudku, aku hanya bertanya."

"Oh."

Axel tidak menjawab pertanyaanku.