“Aku sudah nggak suka lagi sama kamu.”
Akhirnya kukatakan. Sudah lama kusadari bahwa perasaanku terhadapnya kian memudar, namun sesuatu terjadi tadi pagi. Aku terbangun, membuka mata yang tiba-tiba cemerlang, dan entah bagaimana aku tahu pasti perasaanku padanya sudah sama sekali hilang. Dan bukan aku namanya kalau tidak segera ambil tindakan atau memendam-mendam sesuatu seolah tidak pernah terjadi apa-apa.
Ia tidak berbicara, tentu saja, hanya menatapku dengan tatapannya yang dulu membuatku tergila-gila. Dulu. Terdengar sangat jauh, seakan sudah lama sekali hal itu terjadi.
Aku mengabaikannya, lalu mulai sibuk mengemasi barang-barang kenangan dan memorabilia. Aku menyimpan banyak sekali hal-hal yang berhubungan dengannya. Beberapa tersusun rapi di meja belajarku, ditata sedemikian rupa sehingga semua orang yang melihatnya akan tahu bahwa aku menganggapnya sangat berharga. Sekarang barang-barang tersebut sudah tidak artinya, berpindah dari meja belajarku dan laci-laci lemari ke dalam kardus berukuran sedang yang bahkan tidak selera untuk aku rapikan lagi.