Tuesday, April 23, 2013

Proposal

Seashore. White sand between her toes. Clear blue sky and a little shade darker blue sea. Sea breeze blowing strands of hair which loosely fall from her ponytail. And Ren.

This is what she has been imagining in the last 7 years. This is what she has been praying all night and keeping in mind just a moment before she falls asleep. She wants this... no, she craves for this. She always thinks this is the key to give her happines for the rest of her life.

Now that the thing happens right before her eyes: is it, though?

“Kat?”

Kat snaps back to her right mind. She shifts her eyes from the cloudless sky to the person in front of her. “Um, yes?”

“So the answer is yes?” His eyes suddenly gleam with glee.

“No...” She is confused. And when she sees the eyes of the man kneeling before her suddenly lose sparks, she knows she should say something more. “I mean, I’m not saying yes or no—not now, Ren. I can’t... I can’t get my mind together right now.”

Thursday, April 18, 2013

Just Remember...

When I feel disappointed about my life, I'll just remember that there are still people who are more than willing to swap place and live the life I'm in right now.

Then, I will start being happy again. :)

Monday, April 15, 2013

Sedikit Unek-unek

Selama tiga tahun tinggal jauh dari keluarga di—pinggiran—ibukota membuat saya terbiasa pergi kemana-mana dengan kombinasi jalan kaki ditambah transportasi massal. Yah, kecuali kalau kemalaman atau tertinggal jadwal, maka terpaksa naik taksi. Satu-satunya kesempatan untuk menggunakan kendaraan pribadi hanya ketika nebeng teman—atau ditebengin teman, dengan modal kendaraan pinjaman. Itu sebabnya sepatu saya cepat sekali rusak karena terlalu sering dipakai mengejar bis, kereta, atau kelas pagi yang dosennya on-time.

Sekarang saya sudah kembali ke kampung halaman, dan belakangan, sepatu-sepatu saya jadi masih awet karena sudah jarang dibawa lari-larian. Kalau soal sepatu sih bagus, tapi akibatnya otot kaki saya jadi lemah: keliling supermarket untuk belanja bulanan saja langsung pegal-pegal. Solusinya sih, rutin olahraga lari, tetapi saya memang manusia sebatas niat karena akhirnya cuma berhasil dilakukan tiga-empat kali.

Gonzales lebih senang di rumah dibanding jalan kaki,
naik kendaraan umum, atau kendaraan pribadi.

Jadinya saya kangen deh jalan kaki sama naik kendaraan umum. Tetapi jangankan perjalanan jauh, ke warung depan gang saja boro-boro mau jalan kaki. Mungkin ada hubungannya dengan udara panas terik membakar yang nggak manusiawi, sehingga tanpa sadar sebisa mungkin meminimalisasi kontak langsung di bawah matahari. Sok iya banget, ya? Memang. Dan bukan cuma saya loh, satu kota ini juga mungkin berpikiran yang sama.